![]() |
Ilustrasi dampak makeup untuk kesehatan. |
Popularitas produk makeup telah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Business Wire menyatakan, pasar kosmetik global mencapai angka mengejutkan hingga US$460 miliar untuk tahun 2014 saja. Para ahli memperkirakan, pasar global untuk produk kecantikan akan terus meningkat setiap tahunnya sebesar 3,8 persen dalam lima tahun ke depan.
Manusia telah menggunakan makeup selama kurang lebih 5000 tahun, dengan tujuan agar terlihat lebih menarik dan menutupi kekurangan diri. Meskipun tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mempercantik diri, tapi makeup bisa menjadi masalah karena dapat menciptakan ketergantungan psikologis.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Renfrew Center Foundation menemukan, hampir setengah (44%) dari semua wanita mengatakan, mereka merasa tidak menarik jika tidak menggunakan makeup. Namun masalahnya adalah, banyak praktisi medis dan ilmuwan yang menyatakan bahwa makeup dapat memengaruhi kesehatan fisik kita.
Semua produk makeup yang berbentuk bubuk mengandung sejumlah besar bahan kimia, beberapa di antaranya bahkan dapat membahayakan kesehatan Anda. Cara bahan kimia tertentu yang terdapat di makeup berinteraksi dengan kulit kita dapat menyebabkan kulit kering, mengelupas, bahkan reaksi alergi.
Tapi, yang lebih memprihatinkan adalah, bahan kimia ini memiliki kemampuan untuk menembus lapisan kulit dan masuk ke aliran darah kita. Jika bahan kimia ini beracun, maka paparan kronisnya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science menemukan bahwa tulang anak-anak Jepang dari periode Edo mengandung kadar logam beracun belasan kali lebih tinggi dari ambang batas aman.
Para peneliti mengatakan, penyebabnya adalah penggunaan bedak wajah putih oleh wanita menyusui yang mengandung tingkat berbahaya timbal dan merkuri. Studi lain dari sampel yang dikumpulkan dari tahun 1991 juga menemukan bahwa banyak sampel yang mengandung timbal yang juga memiliki tingkat berbahaya.
Baru-baru ini, Breast Cancer Fund (BCF) dalam proyeknya Campaign for Safe Cosmetics menemukan bahwa, hampir setengah dari produk makeup Halloween untuk anak-anak, mengandung bahan kimia berbahaya dan dilarang.
Namun, sebagian besar bahan kimia yang beracun ditemukan dalam tingkat yang sangat rendah, dengan demikian tidak akan berdampak langsung pada kesehatan. Berikut beberapa bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam studi Breast Cancer Fund (BCF).
Kadmium
Logam lembut dan berwarna putih kebiruan ini telah dikaitkan dengan gagal ginjal, penyakit tulang, bahkan kanker. Para peneliti meyakini, kadmium bisa menjadi beracun jika digunakan melebihi batas yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Toluene
Sebuah studi menunjukkan, bahan kimia berbentuk cat tipis ini dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan gangguan neurologis seperti demensia. Toluene dapat ditemukan pada beberapa produk kuku serta beberapa pewarna rambut.
Benzofenon
Sebuah artikel yang diterbitkan di Dematitis, menyatakan bahwa benzofenon dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit bahkan syok anafilaksis. Bahan kimia ini dapat ditemukan pada produk lip balm, foundation, cat kuku, parfum, sampo, kondisioner, hairspray, dan tabir surya bayi.
Parabens
Zat kimia ini ditambahkan ke dalam produk kosmetik untuk mencegah bakteri berlebih. Parabens berpotensi merusak endokrin, bahkan salah satu studi menemukan bahan kimia ini juga terdapat pada jaringan kanker payudara. Bahan kimia ini umum digunakan dalam parfum dan cologne, tetapi kadang digunakan juga untuk shower gel, sampo, kondisioner, dan lotion.
Timbal
Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk produk foundation, lipstik, eye shadow, dan eyeliner. Timbal sangat beracun jika memasuki aliran darah dan dapat menyebabkan gangguan neurologis, infertilitas, bahkan kanker. Timbal paling sering ditemukan dalam produk bibir, seperti lipstik, lip gloss, dan lip liner. Zat kimia ini juga ditemukan dalam pewarna rambut, maskara, blush on, dan foundation.
Talc
Mineral ini digunakan untuk produk makeup yang berbentuk bubuk, seperti foundation, bedak, blush on, dan foundation cair. Telah ada sejumlah besar penelitian yang menghubungkan talc dengan kanker ovarium, menurut tinjauan yang dipublikasikan dalam European Journal of Cancer Prevention.
Talc tidak hanya banyak ditemukan pada bedak bayi, tetapi juga pada deodoran, produk feminine hygiene, eye shadow, foundation, lipstik dan masker.
Untuk itu, alangkah baiknya jika Anda mencoba untuk tidak menggunakan makeup, yang secara signifikan dapat mengurangi paparan bahan kimia berbahaya yang mungkin bersembunyi dalam produk makeup Anda.
Satu hal yang perlu diingat adalah, belilah produk makeup berkualitas yang sudah teruji secara klinis. Jika Anda ingin melindungi kesehatan dan penampilan Anda, berhati-hatilah dalam membeli, baca label terlebih dahulu demi melindungi kesehatan Anda.
Sumber: The Hearty Soul
Comments
Post a Comment