![]() |
Ilustrasi organ hati penuh racun. |
Hati merupakan salah satu organ yang paling bekerja keras di dalam tubuh, karena melakukan banyak fungsi vital, termasuk menyaring darah, detoksifikasi zat berbahaya, dan metabolisme nutrisi.
Namun, jika lemak mulai menumpuk pada organ hati, organ tersebut bisa gagal untuk menghilangkan racun dari tubuh Anda, yang umumnya disebabkan oleh pola makan yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut pada hati, serta kerusakan hati permanen.
Ada beberapa gejala peringatan yang menunjukkan bahwa Anda memiliki organ hati berkinerja buruk. Berikut tanda-tanda organ hati Anda membutuhkan pembersihan agar dapat berfungsi dengan baik.
Gejala-gejala ini bervariasi pada setiap individu. Namun, jika Anda memiliki setidaknya tiga dari tanda-tanda berikut, itu berarti organ hati Anda sedang sangat berjuang untuk melakukan tugasnya.
- Nyeri sendi atau otot kronis
- Sakit kepala atau migrain di belakang mata
- Kelelahan kronis
- Gelisah
- Depresi
- Penambahan berat badan yang tak terkendali
- Sakit perut
- Kembung
- Diare
- Sembelit
- Jerawat atau kondisi kulit lainnya
- Ketidakseimbangan hormon
- Keringat berlebih
- Alergi
- Kabut otak
Perubahan gaya hidup dapat membantu memulihkan kesehatan hati Anda. Berikut beberapa tips sederhana yang dapat membantu meningkatkan fungsi organ hati Anda.
- Ikuti diet seimbang yang terdiri dari biji-bijian alami, lemak sehat, makanan fermentasi, protein berkualitas tinggi, dan kacang-kacangan.
- Konsumsi makanan kaya serat, seperti brokoli, kubis Brussel, alpukat, biji chia, biji rami, dan artichoke.
- Konsumsi makanan yang tinggi lemak sehat, seperti mentega, rami, alpukat, minyak kelapa dan minyak sawit merah.
- Minum cukup air
- Konsumsi banyak sayuran berdaun hijau gelap. Sayuran ini akan meningkatkan kadar magnesium, vitamin B dan C, dan asam folat
- Hindari menggunakan minyak yang tidak perlu, seperti jagung, canola, bunga matahari, dan minyak sayur.
- Membeli makanan organik bukan produk transgenik
- Jangan minum alkohol
- Hindari mengonsumsi gula halus, seperti gula putih atau cokelat, sari tebu, gula tebu, dan gula bit.
Sumber: Healthy Food Headlines
Comments
Post a Comment